Quality-Control-Pabrik

Quality Control Pabrik: Definisi dan Tugasnya

Untuk mendapatkan produk yang berkualitas, posisi quality control pabrik atau QC sangat dibutuhkan. Dengan demikian, pabrik atau perusahaan yang bersangkutan mampu memproduksi dan mempunyai produk berkualitas yang layak dijual.

Definisi dan Peran Quality Control

Sesuai namanya, seorang QC merupakan bagian atau divisi dari manajemen produksi yang berperan dalam mengontrol proses produksi. Mereka bertugas sesuai dengan SOP dan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Dengan adanya divisi ini, berbagai produk dapat teruji kualitasnya. Hal ini akan membuat produk-produk tersebut dapat dipasarkan sesuai standar kualitas yang terjamin. Tidak mengherankan jika posisi ini sangat dibutuhkan oleh berbagai pabrik.

Seorang QC juga sangat mengutamakan ketelitian dalam menilai suatu produk. Mereka juga akan menjunjung kepuasan konsumen terhadap produk yang akan dipasarkan. Jika sampai terlewat, tentu akan berdampak pada penilaian publik terhadap produk tersebut.

Jenis Quality Control di Pabrik

Dalam setiap perusahaan atau pabrik tentu memiliki jenis atau divisi quality control yang beragam. Meski demikian, secara umum terdapat tiga jenis dan tugas dari posisi tersebut, di antaranya sebagai berikut:

  1. Quality Control Incoming

Merupakan QC yang bertugas mengawasi bahan baku produksi, baik saat kedatangan maupun pengecekan bahan baku yang dipesan. Dengan demikian, dapat diketahui apakah bahan baku berada pada kondisi sempurna sesuai standar perusahaan.

Umumnya, tugas ini dilakukan dengan metode random sampling pada bahan baku yang datang. Apabila bahan baku telah memenuhi standar dan kualitas yang ditentukan, maka bahan akan disimpan dan dapat digunakan dalam proses produksi.

  1. Quality Control Processing

Ada juga bagian quality control pabrik yang dilakukan pada saat proses produksi sedang berlangsung, terutama di bagian perakitan. Hal ini dijalankan agar kegiatan produksi mengikuti standar yang telah disesuaikan oleh pihak pabrik.

Jika proses perakitan sudah sesuai dengan standar perusahaan, maka produksi dapat dilanjutkan. Sebaliknya, apabila barang tersebut tidak sesuai dengan perakitan, maka proses produksi tidak dapat dilanjutkan ke tahapan lebih lanjut.

  1. Quality Control Finishing

Tahapan ini menjadi salah satu tahap akhir dalam quality control di pabrik. Sesuai namanya, pengujian kualitas dilakukan pada bagian akhir di mana petugas akan mengecek produk yang sudah jadi dan akan dipasarkan.

Melalui tahapan ini, barang yang akan didistribusikan ke grosir atau konsumen akan dicek ulang agar benar-benar sempurna dan lolos proses pengecekan. Selain untuk memenuhi standar kualitas, barang tersebut dapat teruji dan layak dipasarkan.

Tugas Penting Quality Control Manufaktur

Selain terbagi dalam beberapa tingkat atau divisi, seorang QC secara tidak langsung juga menerapkan tugas dan tanggung jawab tertentu. Adapun tugas dan tanggung jawab tersebut di antaranya:

  • Memastikan standar perusahaan

Seorang QC tidak hanya sekadar mengontrol kualitas produk, namun juga dapat menentukan standar produk yang sesuai dengan visi misi perusahaan. Penentuan ini tentunya berorientasi kepada efektivitas, efisiensi, produktivitas, serta kepuasan konsumen.

  • Monitoring kualitas suatu produk

Melakukan monitoring terhadap kualitas produk perusahaan sesuai standar yang telah ditetapkan juga menjadi tugas penting seorang QC. Tidak jarang, mereka akan berkolaborasi dengan bagian quality assurance untuk memenuhi target kualitas produk.

  • Mengevaluasi dan mengembangkan kualitas

Melakukan evaluasi dapat dilakukan oleh seorang QC melalui analisis data dari inspeksi, pengujian, hingga melihat feedback pelanggan. Dengan cara ini, QC dapat menyarankan pengembangan kualitas produk melalui proses, bahan, hingga teknik tertentu.

Itulah beberapa pengertian dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang quality control pabrik. Dibutuhkan ketelitian dan integritas tinggi agar seseorang dapat menduduki posisi tersebut. Apakah Anda tertarik?

Back to top